Tugas Sejarah :
MAKALAH
SEJARAH
KELOMPOK 3
(KERAJAAN SRIWIJAYA)
KELAS XI-A5
GITA RIZKI
ANISTYA DEWI
HEDY KURNIADY
WIJAYA DIPURA
IMAN AGUNG
RAMADHAN
MUHAMAD
LUKMAN RASYID
PUSPA
NURWINDI
SMA NEGERI 2
CIAMIS
Jln.Ahmad
Dahlan No.2 telepon (0265) 771709 Ciamis 462111
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum .Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur saya
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW. Yang telah membawa
umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat
ini.
Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran
sangat membantu saya agar menjadikan makalah ini lebih baik.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih serta mohon maaf yang sebesar-besarnya bila
ada kesalahan kata maupun kalimat, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa
– siswi khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Langsa, 13 Agustus 2011
Penulis,
KOLOMPOK 3
![]() |
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDU
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................i
DAFTAR ISI
................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
..............................................................................................................iii
B.
Rumusan Masalah
........................................................................................................iii
C.
Tujuan
..........................................................................................................................iii
D.
Manfaat
.......................................................................................................................iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lokasi Kerajaan
.............................................................................................................1
B. Sumber sejarah
.............................................................................................................2
C. Kehidupan Politik ..........................................................................................................3
D. Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
........................................................................4
E.
Sriwijaya sebagai Negara Maritim ...............................................................................5
F.
Hubungan dengan Luar Negeri
....................................................................................5
G.
Aspek-aspek dalam
kehidupan
.....................................................................................5
H.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUNTUHAN KERAJAAN SRIWIJAYA
.............................6
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan ...................................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA
...............................................................................................................9
![]() |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sriwijaya
menjadi simbol kebesaran Sumatera awal, dan kerajaan besar di Jawa Timur.
Pada abad ke-20, kedua kerajaan tersebut menjadi referensi oleh kaum nasionalis
untuk menunjukkan bahwa satu kesatuan negara sebelelum
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah tentang latar belakang
berdirinya kerajaan mataram kuno. Yaitu :
1. Para Raja Kerajaan Sriwijaya
2. Sebab berdirinya kerejaan Sriwijaya.
3. Peningalan – peninggalan.
4. Masa kejayaan.
5. Masa kemunduran.
6. Struktur pemerintahan.
C. Tujuan
Tujuan
penulisan ini sebagai berikut :
1. Mengasah kemampuan penulis secara
akademik untuk membahas tentang Kerajaan Sriwijaya.
2. Untuk menambah wawasan atau pemahaman
terhadap Kerajaan Sriwijaya.
3. Mencapai nilai yang memuaskan.
D. Manfaat
Dengan penulisan ini semoga
bermanfaat bagi :
1. Siswa dalam menggali ilmu dan pengetahuan tentang
Kerajaan Sriwijaya.
2. Sebagai bahan bacaan bagi teman – teman dalam menggali
ilmu tentang Kerajaan Sriwijaya.
![]() |
BAB II
PEMBAHASAN
Ø Kerajaan Sriwijaya
Dalam sejarah indonesiaada dua
kerajaan kuno yang selalu disebutkan sebagai kerajaan – kerajaan yang megah dan
jaya, yang melambangkan kemegahan dan kejayaan Indonesia di zaman dulu. Kedua
kerajaan itu adalah Sriwijaya dan Majapahit.
A. Lokasi Kerajaan
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang bukan saja
dikenal di wilayah Indonesia, tetapi dikenal di setiap bangsa atau negara yang
berada jauh diluar Indonesia. Hal ini disebabkan letak Kerajaan Sriwijaya yang
sangat strategis dn merupakan jalur perdagangan yang sangat ramai dan dapat
menghubungkan antara pedagang – pedagang dari China dengan India maupun Romawi.
Luasnya wilayah laut yang dikuasai Kerajaan sriwijaya menjadikan Sriwijaya
sebagai Kerajaan maritim yang besar pada zamannya.
B. Sumber sejarah
Sumber sejarah yang mendukung keberadaan Kerajaan Sriwijaya berasal dari
berita asing dan prasasti – prasasti.
1. Berita asing
Untuk
itu banyak ditemukan informasi mengenai keberadaan kerajaan Sriwijaya ini.
Berita asing tersebut antara lain sebagai berikut :
-
Berita
Arab
Dari
berita arab dapat diketahui bahwa banyak pedagang Arab yang melakukan kegiatan perdagangan
di Kerajaan Sriwijaya. Bahkan di pusat Kerajaan sriwijaya ditemukan
perkampungan – perkampungan orang – orang arab sebagai tempat tinggal
sementara. Keberadaan Kerajaan sriwijaya juga diketahui dari sebutan orang –
orang arab terhadap Kerajaan Sriwijaya seperti Zabaq, Sabay, atau sribusa.
-
Berita
India

-
Berita
china
Dari
berita China, dapat diketahui bahwa pedagang – pedagang Kerajaan sriwijaya
telah menjalin hubungan perdagangan dengan pedagang – pedagang Cina.; para
pedagang Cina sering singgah di Kerajaan Sriwijaya untuk selanjutnya meneruskan
perjalanannya ke India maupun Romawi.
2. Berita Dalam negeri
Berita
– berita dalam negeri berasal dari prasasti – prasasti yang dibuat oleh raja –
raja dari Kerajaan sriwijaya. Prasasti tersebut sebagian besar menggunakan
huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti itu antara lain sebagai berikut
:
a. Prasasti kedukan bukit
Prasasti berangka tahun
684 M itu menyebutkan bahwa Raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang membawa
tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukan Minangatamwan. Dengan
kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud
Minangatamwan itu kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi.
Daerah itu sangat strategis untuk perdagangan.
b. Prasasti Telaga Batu
Prasasti itu menyebutkan
tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat terhadap Raja
Sriwijaya dan juga melakukan tindakan kejahatan.
c. Prasasti Talang Tuwo
Prasasti tahun 684 M itu
menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah Raja Dapunta
Hyang.
d. Prasasti Kota kapur
Prasasti berangka
Kerajaan Sriwijaya berusaha untuk menaklukan Bumi Jawa yang tidak setia pada
Kerajaan Sriwijaya. Prasasti tersebut ditemukan di Bangka.
![]() |
e. Prasasti Karang Berahi
Prasasti berangka tahun
686 M itu ditemukan di daerah pedalaman jambi, yang emnunjukan penguasaan
Kerajaan Sriwijaya atas daerah tersebut.
f. Prasasti Ligor
Prasasti berangka tahun
775 M itu menyebutkan tentang Ibukota Ligor dengan tujuan untuk mengawasi
pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka.
g. Prasasti Nalanda
Prasasti ini menyebutkan
bahwa Raja Balaputra Dewa sebagai raja terakhir dari Dinasti Syailendra yang
terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan Kerajaan Mataram dari
Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti itu, Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda
agar mengakui haknya atas Dinasti Syailendra. Prasasti ini juga menyebutkan
bahwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 desa dari pajak untuk membiayai
para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.
C. Kehidupan Politik
Dalam perkembangan sejarah Indonesia,
Kerajaan Sriwijaya merupakan sebuah Kerajaan besar yang megah dan jaya di masa
lampau. Namun, tidak semua raja yang pernah memerintah meninggalkan prasasti.
Raja – raja yang berhasil diketahui pernah memerintah KerajaanSriwijaya adalah
sebagai berikut :
1. Raja Dapunta Hyang – berita mengenai
raja ini diketahui melalui Prasasti Kedukan Bukit (683 M). Pada masa
pemerintahannya, Rajua Dapunta Hyang telah berhasil memperluas wilayah kekuasaanya
sampai ke wilayah Jambi, yaitu dengan menduduki wilayah Minangatamwan. Sejak
awal pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah mencita – citakan agar kerajaan
Sriwijaya menjadi kerajaan maritim.
2. Raja balaputra Dewa – pada masa
pemerintahannya Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaannya.
Pada awalnya, Raja Balaputra Dewa adalah raja dari Kerajaan Syailendra (di Jawa
Tengah). Ketika terjadi perang saudara di Kerajaan Syailendra antara Balaputra
Dew dan Pramodhawardani
(kakaknya) yang dibantu
oleh Rakai Pikatan (Dinasti sanjaya), balaputra Dewa
mengalami kekalahan.
Akibat keklahan itu, Raja Balaputra Dewa lari ke sriwijaya. Di kerajaan
Sriwijaya berkuasa raja Dharma Setru (kakak dari ibu raja Balaputra dewa) yang
tidak memiliki keturunan, sehingga kedatangan raja Balaputra Dewa di Kerajaan
Sriwijaya disambut baik. Kemudian diangkat menjadi Raja. Pada masa pemerintahan
Raja balapautra Dewa, kerajaan Sriwijaya berkembang pesat. Raja Balaputra Dewa
meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan rakyat Sriwijaya . disamping
itu, Raja Balaputra Dewa menjalin hubungan dengan kerajaan – kerajaan di luar
wilayah Indonesia, terutama dengan kerajaan – kerajaan di india, sperti
kerajaan Benggala (Nalanda) juga dengan Kerajaan chola. Bahkan pada masa
pemerintahannya, kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan penyebaran
agam Buddha di Asia Tenggara.
3. Raja Sanggrama Wijayattunggawarman –
pada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya mengalami ancaman dari kerajaan
chola. Di bawah raja Rajendra Chola, Kerajaan Chola melakukan serangan dan
berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. Sanggrana Wijayattunggawarman berhasil
ditawan. Namun pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I di kerajaan Chola,
raja sanggrama Wijayattunggawarman dibebaskan kembali.
D. Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
Setelah berhasil menguasai
Palembang, ibu kota Kerajaan Sriwijaya dipindahakan dari Muara Takus ke
Palembang. Dari Palembang, Kerajaan Sriwijaya dengan mudah dapat menguasai
daerah-daerah di sekitarnya seperti Bangka, Jambi Hulu dan mungkin juga Jawa
Barat (Tarumanegara). Maka dalam abad ke-7 M, Kerajaan Sriwijaya telah berhasil
menguasai kunci-kunci jalan perdagangan yang penting seperti Selat Sunda, Selat
Bangka, Selat Malaka, dan Laut Jawa bagian barat.
Pada abad ke-8 M, perluasan Kerajaan Sriwijaya ditujukan ke arah utara, yaitu menduduki Semenanjung Malaya dan Tanah Genting Kra. Pendudukan terhadap daerah Semenanjung Malaya bertujuan untuk menguasai daerah penghasil lada dan timah. Sedangkan pendudukan terhadap daerah Tanah Genting Kra bertujuan untuk menguasai lintas jalur perdagangan antara Cina dan India. Tanah Genting Kra sering dipergunakan oleh para pedagang untuk menyeberang dari perairan Lautan Hindia ke Laut Cina Selatan, untuk menghindari persinggahan di pusat Kerajaan Sriwijaya.
Pada abad ke-8 M, perluasan Kerajaan Sriwijaya ditujukan ke arah utara, yaitu menduduki Semenanjung Malaya dan Tanah Genting Kra. Pendudukan terhadap daerah Semenanjung Malaya bertujuan untuk menguasai daerah penghasil lada dan timah. Sedangkan pendudukan terhadap daerah Tanah Genting Kra bertujuan untuk menguasai lintas jalur perdagangan antara Cina dan India. Tanah Genting Kra sering dipergunakan oleh para pedagang untuk menyeberang dari perairan Lautan Hindia ke Laut Cina Selatan, untuk menghindari persinggahan di pusat Kerajaan Sriwijaya.
Pada akhir abad ke-8 M,
Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia
Tenggara, baik yang melalui Selat Malaka, Selat Karimata, dan Tanah Genting
Kra.
Dengan kekuasaan wilayah itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan laut terbesar di seluruh Asia Tenggara.
Dengan kekuasaan wilayah itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan laut terbesar di seluruh Asia Tenggara.
E.
Sriwijaya sebagai Negara Maritim
Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang (dekat Palembang), menyebutkan bahwa seorang raja yang bijaksana berlayar ke luar negeri untuk mencari kekuatan gaib. Usahanya berhasil dengan baik. Usaha besar yang dimaksudkan itu adalah perjalanan ekspedisi Raja Sriwijaya yang berhasil dengan gemilang dalam menaklukan Bangka dan Melayu (di Jambi).
Menurut Prasasti Kota Kapur (686 M) yang ditemukan di Pulau Bangka, penduduk pulau Bangka tunduk kepada Kerajaan Sriwijaya. Di samping itu, juga diberitakan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah melakukan ekspedisi ke Pulau Jawa. Perluasan yang dilakukan Kerajaan Sriwijaya bertujuan untuk menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan Selat Sunda.
Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang (dekat Palembang), menyebutkan bahwa seorang raja yang bijaksana berlayar ke luar negeri untuk mencari kekuatan gaib. Usahanya berhasil dengan baik. Usaha besar yang dimaksudkan itu adalah perjalanan ekspedisi Raja Sriwijaya yang berhasil dengan gemilang dalam menaklukan Bangka dan Melayu (di Jambi).
Menurut Prasasti Kota Kapur (686 M) yang ditemukan di Pulau Bangka, penduduk pulau Bangka tunduk kepada Kerajaan Sriwijaya. Di samping itu, juga diberitakan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah melakukan ekspedisi ke Pulau Jawa. Perluasan yang dilakukan Kerajaan Sriwijaya bertujuan untuk menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan Selat Sunda.
Semakin ramainya aktifitas pelayaran perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengakibatkan Kerajaan Sriwijaya menjadi tempat pertemuan para pedagang atau pusat perdagangan di Asia Tenggara. Bahkan para pedagang dari Kerajaan Sriwijaya juga melakukan hubungan sampai di luar wilayah Indonesia, seperti ke Cina di sebelah utara, atau Laut Merah dan Teluk Persia di sebelah barat. Itulah sebabnya, Kerajaan Sriwijaya lebih dikenal sebagai kerajaan maritim
F.
Hubungan dengan Luar Negeri
Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di luar wilayah Indonesia, terutama dengan kerajaan-kerajaan yang berada di India, seperti Kerajaan Pala/Nalanda di Benggala dan Kerajaan Cholamandala di Pantai Timur India Selatan.
Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di luar wilayah Indonesia, terutama dengan kerajaan-kerajaan yang berada di India, seperti Kerajaan Pala/Nalanda di Benggala dan Kerajaan Cholamandala di Pantai Timur India Selatan.
G.
Aspek-aspek dalam
kehidupan :
·
Aspek kehidupan ekonomi

Hasil bumi Kerajaan Sriwijaya merupakan modal utama bagi masyarakatnya untuk terjun dalam aktifitas pelayaran dan perdagangan.
·
Aspek kehidupan social
Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang
strategis dalam lalu lintas perdagangan internasional menyebabkan masyarakatnya
lebih terbuka dalam menerima berbagai pengaruh asing. Masyarakat Sriwijaya juga
telah mampu mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia perdagangannya.
Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar
terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi dan Semenanjung
Malaysia.
Penduduk Sriwijaya juga bersifat terbuka dalam menerima berbagai kebudayaan yang datang. Salah satunya adalah mengadopsi kebudayaan India, seperti nama-nama India, adat-istiadat, serta tradisi dalam Agama Hindu. Oleh karena itu, Sriwijaya pernah menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di Asia Tenggara.
Penduduk Sriwijaya juga bersifat terbuka dalam menerima berbagai kebudayaan yang datang. Salah satunya adalah mengadopsi kebudayaan India, seperti nama-nama India, adat-istiadat, serta tradisi dalam Agama Hindu. Oleh karena itu, Sriwijaya pernah menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di Asia Tenggara.
·
Aspek kehidupan budaya
Menurut
berita dari Tibet, seorang pendeta bernama Atica datang dan tinggal di
Sriwijaya (1011-1023 M) dalam rangka belajar agama Budha dari seorang guru
besar yang bernama Dharmapala. Menurutnya, Sriwijaya merupakan pusat agama
Budha di luar India. Tetapi walaupun Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai pusat
agama Budha, tidak banyak peninggalan purbakala seperti candi-candi atau
arca-arca sebaga tanda kebesaran Kerajaan Sriwijaya dalam bidang kebudayaan.
·
Aspek kehidupan Agama
Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat pertemuan
antara para jemaah agama Budha dari Cina ke India dan dari India ke Cina.
Melalui pertemuan itu, di Kerajaan Sriwijaya berkembang ajaran Budha Mahayana.
Bahkan perkembangan ajaran agama Budha di Kerajaan Sriwijaya tidak terlepas
dari pujangga yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya diantaranya Dharmapala dan
Sakyakirti. Dharmapala adalah seorang guru besar agama Budha dari Kerajaan
Sriwijaya. Ia pernah mengajar agama Budha di Perguruan Tinggi Nalanda
(Benggala).
H.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUNTUHAN KERAJAAN
SRIWIJAYA
a. Berulang kali diserang kerajaan Colomandala
dari India.
b. Kerajaan taklukan Sriwijaya banyak yang melepaskan diri dari kekuasaannya.
Misalnya Ligor, Tanah Kra, Kelantan, Pahang, Jambi dan Sunda.
c. Terdesak perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan pengaruhnya ke
b. Kerajaan taklukan Sriwijaya banyak yang melepaskan diri dari kekuasaannya.
Misalnya Ligor, Tanah Kra, Kelantan, Pahang, Jambi dan Sunda.
c. Terdesak perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan pengaruhnya ke
arah
selatan (semenanjung Malaya).
d. Terdesak pengaruh kerajaan Singosari yang menjalin hubungan dengan kerajaan
d. Terdesak pengaruh kerajaan Singosari yang menjalin hubungan dengan kerajaan

e. Mundurnya perekonomian dan perdagangan Sriwijaya karena Bandar-bandar
pentingnya
sudah melepaskan diri dari Sriwijaya.
f. Kemungkinan juga tidak adanya raja yang cakap dan berwibawa untuk memimpin
f. Kemungkinan juga tidak adanya raja yang cakap dan berwibawa untuk memimpin
kerajaan
sebagai akibat dari kurangnya pengaderan.
g. Serangan Majapahit dalam upaya penyatuan nusantara tahun 1337 M.
g. Serangan Majapahit dalam upaya penyatuan nusantara tahun 1337 M.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Kekaisaran Sriwijaya telah ada sejak
671 sesuai dengan catatan dari pada tahun 682 di diketahui
imperium ini di bawah kepemimpinan . Di abad ke-7 ini, orang Tionghoa
mencatat bahwa terdapat dua kerajaan yaitu Malayu dan Kedah menjadi
bagian kemaharajaan Sriwijaya.
Tidak terdapat catatan lebih lanjut
mengenai Sriwijaya dalam sejarah Indonesia; masa lalunya yang terlupakan
dibentuk kembali oleh sarjana asing.
Belum banyak bukti fisik mengenai
Sriwijaya yang dapat ditemukan. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan
merupakan negara maritim, namun kerajaan ini tidak memperluas kekuasaannya di
luar wilayah kepulauan dengan pengecualian berkontribusi untuk
populasi sejauh 3.300 mil di barat.
Para peneliti
mengetahui adanya perlausan, raja-raja, masa kejayaan, masa kemunduran, system
pemerintahan, terbentuknya serta peningalan-peninggalan dari berbagai prasasti
dan candi – candi yang telah di bangun pada masa Kerajaan Sriwijaya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Munoz, Paul Michel
(2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay
Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet.
2. (2006). F.W. Stapel. ed. Sriwijaya.
PT. LKiS Pelangi Aksara.
3. Taylor, Jean Gelman (2003).Indonesia:
Peoples and Histories. New Haven and London: Yale University Press.
Inggris
English Group
4 (XI-A5) : Adhitya Ari Poetro
Disa Triwahyuni
Iman Agung Ramadhan
Report text
“DOLHPIN”
Definition
of Report
Report is a text which present information about something,
as it is. it is as a result of systematic observation and analyses.
Purpose /
function :
To describe
particular person, place or thing. a discriptive text focuses on a specific
thing and its specific features.
Dolphins are sea animals. they are members of dolphinidae
family. they have to breathe air or they have to breathe air or they will die.
dolphins can hold their breath for six minutes.
Dolphins have smooth skin. only baby dolphins are born with a
few bristly hairs on their snouts. their hair soon fall out. they have big tail
and the fin on the top of their backs keep the dolphin from rolling over. the
female dolphins have a thick layer of fat under their skin to keep the warm
when they dive very deep. the dolphin's front fins are called to turn left and
right. dolphins grow from 2 to 3 meters long and weight up to 75 kilograms.
Dolphins hunt together in a group. a group of dolphins is
called a pod. they eat fist, shrimps, and small squids. they live in salt water
oceans. when dolphins fear or see a ship close by they go near and follow it
from distanece, dolphins can leap out of the water and do somersaults.
sometimes they invert their own tricks and stunts after watching other dolphins
perfom.
Dolphins are
very friendly to peolpe and have never harmed anymone. they are very playful
animals.
0 komentar:
Posting Komentar