CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Tugas-tugas

Tugas Sejarah :
MAKALAH SEJARAH
KELOMPOK 3
(KERAJAAN SRIWIJAYA)
KELAS XI-A5




GITA RIZKI ANISTYA DEWI
HEDY KURNIADY WIJAYA DIPURA
IMAN AGUNG RAMADHAN
MUHAMAD LUKMAN RASYID
PUSPA NURWINDI


SMA NEGERI 2 CIAMIS
Jln.Ahmad Dahlan No.2 telepon (0265) 771709 Ciamis 462111


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum .Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
           
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat membantu saya agar menjadikan makalah ini lebih baik.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih serta mohon maaf  yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan kata maupun kalimat, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi siswa – siswi khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.


Langsa, 13 Agustus 2011
Penulis,



                                                                   KOLOMPOK 3


Rounded Rectangle: i
 


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDU
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang ..............................................................................................................iii
B.     Rumusan Masalah ........................................................................................................iii
C.     Tujuan ..........................................................................................................................iii
D.     Manfaat .......................................................................................................................iii
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Lokasi Kerajaan .............................................................................................................1
B.    Sumber sejarah .............................................................................................................2
C.    Kehidupan Politik ..........................................................................................................3
D.    Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya ........................................................................4
E.     Sriwijaya sebagai Negara Maritim ...............................................................................5
F.     Hubungan dengan Luar Negeri ....................................................................................5
G.    Aspek-aspek dalam kehidupan .....................................................................................5
H.    FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUNTUHAN KERAJAAN SRIWIJAYA .............................6
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan ...................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................9




Rounded Rectangle: ii
 




BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang

Sriwijaya menjadi simbol kebesaran Sumatera awal, dan kerajaan besar di Jawa Timur. Pada abad ke-20, kedua kerajaan tersebut menjadi referensi oleh kaum nasionalis untuk menunjukkan bahwa  satu kesatuan negara sebelelum 

B.  Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah tentang latar belakang berdirinya kerajaan mataram kuno. Yaitu :
 1.      Para Raja Kerajaan Sriwijaya
2.      Sebab berdirinya kerejaan Sriwijaya.
3.      Peningalan – peninggalan.
4.      Masa kejayaan.
5.      Masa kemunduran.
6.      Struktur pemerintahan.

C.     Tujuan

Tujuan penulisan ini sebagai berikut :
1.     Mengasah kemampuan penulis secara akademik untuk membahas tentang Kerajaan Sriwijaya.
2.      Untuk menambah wawasan atau pemahaman terhadap Kerajaan Sriwijaya.
3.      Mencapai nilai yang memuaskan.

D.  Manfaat

Dengan penulisan ini semoga bermanfaat bagi :
1.      Siswa dalam menggali ilmu dan pengetahuan tentang Kerajaan Sriwijaya.
2.      Sebagai bahan bacaan bagi teman – teman dalam menggali ilmu tentang Kerajaan Sriwijaya.





Rounded Rectangle: iii
 



BAB II
PEMBAHASAN
Ø  Kerajaan Sriwijaya
     Dalam sejarah indonesiaada dua kerajaan kuno yang selalu disebutkan sebagai kerajaan – kerajaan yang megah dan jaya, yang melambangkan kemegahan dan kejayaan Indonesia di zaman dulu. Kedua kerajaan itu adalah Sriwijaya dan Majapahit.
A.     Lokasi Kerajaan
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan besar yang bukan saja dikenal di wilayah Indonesia, tetapi dikenal di setiap bangsa atau negara yang berada jauh diluar Indonesia. Hal ini disebabkan letak Kerajaan Sriwijaya yang sangat strategis dn merupakan jalur perdagangan yang sangat ramai dan dapat menghubungkan antara pedagang – pedagang dari China dengan India maupun Romawi. Luasnya wilayah laut yang dikuasai Kerajaan sriwijaya menjadikan Sriwijaya sebagai Kerajaan maritim yang besar pada zamannya.

B.     Sumber sejarah
Sumber sejarah yang mendukung keberadaan Kerajaan Sriwijaya berasal dari berita asing dan prasasti – prasasti.

1.     Berita asing
Untuk itu banyak ditemukan informasi mengenai keberadaan kerajaan Sriwijaya ini. Berita asing tersebut antara lain sebagai berikut :
-        Berita Arab
Dari berita arab dapat diketahui bahwa banyak pedagang Arab yang melakukan kegiatan perdagangan di Kerajaan Sriwijaya. Bahkan di pusat Kerajaan sriwijaya ditemukan perkampungan – perkampungan orang – orang arab sebagai tempat tinggal sementara. Keberadaan Kerajaan sriwijaya juga diketahui dari sebutan orang – orang arab terhadap Kerajaan Sriwijaya seperti Zabaq, Sabay, atau sribusa.

-        Berita India
Rounded Rectangle: 1Dari berita India dapat diketahui bahwa raja dari kerajaan Srwijaya pernah menjalin hubungan dengan raja- raja dari kerajaan yang ada di India seperti Kerajaan nalanda dan Kerajaan Chola. Dengan kerajaan Nalanda disebutkan bahwa Raja sriwijaya mendirikan satu prasasti yang dikenal dengan nama prasasti Nalanda. Dalam prasasti tersebut dinyatakan Raja nalanda yang bernama Raja Dewa Paladewa berkenan membbaskan 5 desa dari pajak. Sebagai gantinya, kelima desa itu wajib membiayai para mahasiswa dari kerajaan Sriwijaya yang menuntut ilmu di Kerajaan nalanda. Disamping menjalin hubungan dengan kerajaan Nalanda, Kerajaan sriwijaya juga menjalin hubungan dengan Kerajaan Chola ( Cholamandala ) yang terletak di India Selatan. Hubungan ini menjadi retak setelah Raja Razendra Chola ingin menguasai selat malaka.

-        Berita china
Dari berita China, dapat diketahui bahwa pedagang – pedagang Kerajaan sriwijaya telah menjalin hubungan perdagangan dengan pedagang – pedagang Cina.; para pedagang Cina sering singgah di Kerajaan Sriwijaya untuk selanjutnya meneruskan perjalanannya ke India maupun Romawi.

2.     Berita Dalam negeri
Berita – berita dalam negeri berasal dari prasasti – prasasti yang dibuat oleh raja – raja dari Kerajaan sriwijaya. Prasasti tersebut sebagian besar menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno. Prasasti itu antara lain sebagai berikut :

a.     Prasasti kedukan bukit
Prasasti berangka tahun 684 M itu menyebutkan bahwa Raja Sriwijaya bernama Dapunta Hyang membawa tentara sebanyak 20.000 orang berhasil menundukan Minangatamwan. Dengan kemenangan itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi makmur. Daerah yang dimaksud Minangatamwan itu kemungkinan adalah daerah Binaga yang terletak di Jambi. Daerah itu sangat strategis untuk perdagangan.

b.     Prasasti Telaga Batu
Prasasti itu menyebutkan tentang kutukan raja terhadap siapa saja yang tidak taat terhadap Raja Sriwijaya dan juga melakukan tindakan kejahatan.

c.      Prasasti Talang Tuwo
Prasasti tahun 684 M itu menyebutkan tentang pembuatan Taman Srikesetra atas perintah Raja Dapunta Hyang.

d.     Prasasti Kota kapur
Prasasti berangka Kerajaan Sriwijaya berusaha untuk menaklukan Bumi Jawa yang tidak setia pada Kerajaan Sriwijaya. Prasasti                                       tersebut ditemukan di Bangka.

Rounded Rectangle: 2
 



e.     Prasasti Karang Berahi
Prasasti berangka tahun 686 M itu ditemukan di daerah pedalaman jambi, yang emnunjukan penguasaan Kerajaan Sriwijaya atas daerah tersebut.

f.       Prasasti Ligor
Prasasti berangka tahun 775 M itu menyebutkan tentang Ibukota Ligor dengan tujuan untuk mengawasi pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka.

g.      Prasasti Nalanda
Prasasti ini menyebutkan bahwa Raja Balaputra Dewa sebagai raja terakhir dari Dinasti Syailendra yang terusir dari Jawa Tengah akibat kekalahannya melawan Kerajaan Mataram dari Dinasti Sanjaya. Dalam prasasti itu, Balaputra Dewa meminta kepada Raja Nalanda agar mengakui haknya atas Dinasti Syailendra. Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Raja Dewa Paladewa berkenan membebaskan 5 desa dari pajak untuk membiayai para mahasiswa Sriwijaya yang belajar di Nalanda.

C.     Kehidupan Politik
Dalam perkembangan sejarah Indonesia, Kerajaan Sriwijaya merupakan sebuah Kerajaan besar yang megah dan jaya di masa lampau. Namun, tidak semua raja yang pernah memerintah meninggalkan prasasti. Raja – raja yang berhasil diketahui pernah memerintah KerajaanSriwijaya adalah sebagai berikut :

1.     Raja Dapunta Hyang – berita mengenai raja ini diketahui melalui Prasasti Kedukan Bukit (683 M). Pada masa pemerintahannya, Rajua Dapunta Hyang telah berhasil memperluas wilayah kekuasaanya sampai ke wilayah Jambi, yaitu dengan menduduki wilayah Minangatamwan. Sejak awal pemerintahannya, Raja Dapunta Hyang telah mencita – citakan agar kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan maritim.

2.     Raja balaputra Dewa – pada masa pemerintahannya Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaannya. Pada awalnya, Raja Balaputra Dewa adalah raja dari Kerajaan Syailendra (di Jawa Tengah). Ketika terjadi perang saudara di Kerajaan Syailendra antara Balaputra Dew dan Pramodhawardani


(kakaknya) yang dibantu oleh Rakai Pikatan (Dinasti sanjaya), balaputra Dewa

mengalami kekalahan. Akibat keklahan itu, Raja Balaputra Dewa lari ke sriwijaya. Di kerajaan Sriwijaya berkuasa raja Dharma Setru (kakak dari ibu raja Balaputra dewa) yang tidak memiliki keturunan, sehingga kedatangan raja Balaputra Dewa di Kerajaan Sriwijaya disambut baik. Kemudian diangkat menjadi Raja. Pada masa pemerintahan Raja balapautra Dewa, kerajaan Sriwijaya berkembang pesat. Raja Balaputra Dewa meningkatkan kegiatan pelayaran dan perdagangan rakyat Sriwijaya . disamping itu, Raja Balaputra Dewa menjalin hubungan dengan kerajaan – kerajaan di luar wilayah Indonesia, terutama dengan kerajaan – kerajaan di india, sperti kerajaan Benggala (Nalanda) juga dengan Kerajaan chola. Bahkan pada masa pemerintahannya, kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agam Buddha di Asia Tenggara.

3.     Raja Sanggrama Wijayattunggawarman – pada masa pemerintahannya, Kerajaan Sriwijaya mengalami ancaman dari kerajaan chola. Di bawah raja Rajendra Chola, Kerajaan Chola melakukan serangan dan berhasil merebut Kerajaan Sriwijaya. Sanggrana Wijayattunggawarman berhasil ditawan. Namun pada masa pemerintahan Raja Kulottungga I di kerajaan Chola, raja sanggrama Wijayattunggawarman dibebaskan kembali.


D.     Wilayah Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
Setelah berhasil menguasai Palembang, ibu kota Kerajaan Sriwijaya dipindahakan dari Muara Takus ke Palembang. Dari Palembang, Kerajaan Sriwijaya dengan mudah dapat menguasai daerah-daerah di sekitarnya seperti Bangka, Jambi Hulu dan mungkin juga Jawa Barat (Tarumanegara). Maka dalam abad ke-7 M, Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai kunci-kunci jalan perdagangan yang penting seperti Selat Sunda, Selat Bangka, Selat Malaka, dan Laut Jawa bagian barat.

             Pada abad ke-8 M, perluasan Kerajaan Sriwijaya ditujukan ke arah utara, yaitu menduduki Semenanjung Malaya dan Tanah Genting Kra. Pendudukan terhadap daerah Semenanjung Malaya bertujuan untuk menguasai daerah penghasil lada dan timah. Sedangkan pendudukan terhadap daerah Tanah Genting Kra bertujuan untuk menguasai lintas jalur perdagangan antara Cina dan India. Tanah Genting Kra sering dipergunakan oleh para pedagang untuk menyeberang dari perairan Lautan Hindia ke Laut Cina Selatan, untuk menghindari persinggahan di pusat Kerajaan Sriwijaya. 


 Pada akhir abad ke-8 M, Kerajaan Sriwijaya telah berhasil menguasai seluruh jalur perdagangan di Asia Tenggara, baik yang melalui Selat Malaka, Selat Karimata, dan Tanah Genting Kra.
Dengan kekuasaan wilayah itu, Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan laut terbesar di seluruh Asia Tenggara.

E.     Sriwijaya sebagai Negara Maritim
           Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang (dekat Palembang), menyebutkan bahwa seorang raja yang bijaksana berlayar ke luar negeri untuk mencari kekuatan gaib. Usahanya berhasil dengan baik. Usaha besar yang dimaksudkan itu adalah perjalanan ekspedisi Raja Sriwijaya yang berhasil dengan gemilang dalam menaklukan Bangka dan Melayu (di Jambi).

             Menurut Prasasti Kota Kapur (686 M) yang ditemukan di Pulau Bangka, penduduk pulau Bangka tunduk kepada Kerajaan Sriwijaya. Di samping itu, juga diberitakan bahwa Kerajaan Sriwijaya telah melakukan ekspedisi ke Pulau Jawa. Perluasan yang dilakukan Kerajaan Sriwijaya bertujuan untuk menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka dan Selat Sunda.

           Semakin ramainya aktifitas pelayaran perdagangan di Kerajaan Sriwijaya mengakibatkan Kerajaan Sriwijaya menjadi tempat pertemuan para pedagang atau pusat perdagangan di Asia Tenggara. Bahkan para pedagang dari Kerajaan Sriwijaya juga melakukan hubungan sampai di luar wilayah Indonesia, seperti ke Cina di sebelah utara, atau Laut Merah dan Teluk Persia di sebelah barat. Itulah sebabnya, Kerajaan Sriwijaya lebih dikenal sebagai kerajaan maritim

F.      Hubungan dengan Luar Negeri
          Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di luar wilayah Indonesia, terutama dengan kerajaan-kerajaan yang berada di India, seperti Kerajaan Pala/Nalanda di Benggala dan Kerajaan Cholamandala di Pantai Timur India Selatan.

G.    Aspek-aspek dalam kehidupan :
·       Aspek kehidupan ekonomi
Rounded Rectangle: 5    Dilihat dari letak geografis, daerah Kerajaan Sriwijaya mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu di tengah-tengah jalur pelayaran perdagangan antara India dan Cina. Di samping itu, letak Kerajaan Sriwijaya dekat dengan Selat Malak yang merupakan urat nadi perhubungan bagi daerah-daerah di Asia Tenggara.
          Hasil bumi Kerajaan Sriwijaya merupakan modal utama bagi masyarakatnya untuk terjun dalam aktifitas pelayaran dan perdagangan.
·       Aspek kehidupan social
    Kerajaan Sriwijaya karena letaknya yang strategis dalam lalu lintas perdagangan internasional menyebabkan masyarakatnya lebih terbuka dalam menerima berbagai pengaruh asing. Masyarakat Sriwijaya juga telah mampu mengembangkan bahasa komunikasi dalam dunia perdagangannya. Kemungkinan bahasa Melayu Kuno telah digunakan sebagai bahasa pengantar terutama dengan para pedagang dari Jawa Barat, Bangka, Jambi dan Semenanjung Malaysia.
Penduduk Sriwijaya juga bersifat terbuka dalam menerima berbagai kebudayaan yang datang. Salah satunya adalah mengadopsi kebudayaan India, seperti nama-nama India, adat-istiadat, serta tradisi dalam Agama Hindu. Oleh karena itu, Sriwijaya pernah menjadi pusat pengembangan ajaran Buddha di Asia Tenggara.

·        Aspek kehidupan budaya
    Menurut berita dari Tibet, seorang pendeta bernama Atica datang dan tinggal di Sriwijaya (1011-1023 M) dalam rangka belajar agama Budha dari seorang guru besar yang bernama Dharmapala. Menurutnya, Sriwijaya merupakan pusat agama Budha di luar India. Tetapi walaupun Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai pusat agama Budha, tidak banyak peninggalan purbakala seperti candi-candi atau arca-arca sebaga tanda kebesaran Kerajaan Sriwijaya dalam bidang kebudayaan.

·       Aspek kehidupan Agama
    Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat pertemuan antara para jemaah agama Budha dari Cina ke India dan dari India ke Cina. Melalui pertemuan itu, di Kerajaan Sriwijaya berkembang ajaran Budha Mahayana. Bahkan perkembangan ajaran agama Budha di Kerajaan Sriwijaya tidak terlepas dari pujangga yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya diantaranya Dharmapala dan Sakyakirti. Dharmapala adalah seorang guru besar agama Budha dari Kerajaan Sriwijaya. Ia pernah mengajar agama Budha di Perguruan Tinggi Nalanda (Benggala).

H.     FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERUNTUHAN KERAJAAN SRIWIJAYA
a. Berulang kali diserang kerajaan Colomandala dari India.
b. Kerajaan taklukan Sriwijaya banyak yang melepaskan diri dari kekuasaannya.
     Misalnya Ligor, Tanah Kra, Kelantan, Pahang, Jambi dan Sunda.
c. Terdesak perkembangan kerajaan di Thailand yang meluaskan pengaruhnya ke
    
                    arah selatan (semenanjung Malaya).
                d. Terdesak pengaruh kerajaan Singosari yang menjalin hubungan dengan kerajaan       
Rounded Rectangle: 6                     Melayu ( di Jambi).
               e. Mundurnya perekonomian dan perdagangan Sriwijaya karena Bandar-bandar  
                    pentingnya sudah melepaskan diri dari Sriwijaya.
               f. Kemungkinan juga tidak adanya raja yang cakap dan berwibawa untuk memimpin  
                   kerajaan sebagai akibat dari kurangnya pengaderan.
               g. Serangan Majapahit dalam upaya penyatuan nusantara tahun 1337 M.




BAB III
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Kekaisaran Sriwijaya telah ada sejak 671 sesuai dengan catatan dari  pada tahun 682 di diketahui imperium ini di bawah kepemimpinan . Di abad ke-7 ini, orang Tionghoa mencatat bahwa terdapat dua kerajaan yaitu Malayu dan Kedah menjadi bagian kemaharajaan Sriwijaya.
Tidak terdapat catatan lebih lanjut mengenai Sriwijaya dalam sejarah Indonesia; masa lalunya yang terlupakan dibentuk kembali oleh sarjana asing.
Belum banyak bukti fisik mengenai Sriwijaya yang dapat ditemukan. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan merupakan negara maritim, namun kerajaan ini tidak memperluas kekuasaannya di luar wilayah kepulauan  dengan pengecualian berkontribusi untuk populasi  sejauh 3.300 mil di barat.
Para peneliti mengetahui adanya perlausan, raja-raja, masa kejayaan, masa kemunduran, system pemerintahan, terbentuknya serta peningalan-peninggalan dari berbagai prasasti dan candi – candi yang telah di bangun pada masa Kerajaan Sriwijaya tersebut.

  

DAFTAR PUSTAKA

1.      Munoz, Paul Michel (2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet. 
2.   (2006). F.W. Stapel. ed. Sriwijaya. PT. LKiS Pelangi Aksara. 
3.      Taylor, Jean Gelman (2003).Indonesia: Peoples and Histories. New Haven and London: Yale University Press. 



Inggris


English Group 4 (XI-A5)  : Adhitya Ari Poetro
Disa Triwahyuni
Iman Agung Ramadhan
Puspa Nurwindi
Report text “DOLHPIN”
Definition of Report

Report is a text which present information about something, as it is. it is as a result of systematic observation and analyses.

Purpose / function :
To describe particular person, place or thing. a discriptive text focuses on a specific thing and its specific features.

Dolphins are sea animals. they are members of dolphinidae family. they have to breathe air or they have to breathe air or they will die. dolphins can hold their breath for six minutes.

Dolphins have smooth skin. only baby dolphins are born with a few bristly hairs on their snouts. their hair soon fall out. they have big tail and the fin on the top of their backs keep the dolphin from rolling over. the female dolphins have a thick layer of fat under their skin to keep the warm when they dive very deep. the dolphin's front fins are called to turn left and right. dolphins grow from 2 to 3 meters long and weight up to 75 kilograms.

Dolphins hunt together in a group. a group of dolphins is called a pod. they eat fist, shrimps, and small squids. they live in salt water oceans. when dolphins fear or see a ship close by they go near and follow it from distanece, dolphins can leap out of the water and do somersaults. sometimes they invert their own tricks and stunts after watching other dolphins perfom.
Dolphins are very friendly to peolpe and have never harmed anymone. they are very playful animals.


TUGAS BIOLOGI





0 komentar:

Posting Komentar

About